RSS

Kamis, 16 Maret 2017

Newbie Traveller 29 - Amsterdam Kota 1000 Kanal

Sebagian besar muda-mudi di Indonesia sangat ingin mengecap pendidikan di luar negeri tidak terkecuali saya sendiri. Meskipun saya belum berkesempatan untuk melanjutkan magister di luar negeri tapi saya memiliki kesempatan untuk mengikuti Seminar Internasional di kota Amsterdam, Netherlands. Kebanyakan dari kita mengetahui bahwasanya Indonesia dan Belanda memiliki keterkaitan yang kuat dengan negeri kincir angin ini. Belanda juga terkenal dengan keindahan bunga tulip di Keunkoef. Namun tidak banyak yang tahu bahwasanya negara Belanda ini memiliki letak geografis yang unik dari negara lainnya.

Sebulan yang lalu pada mata kuliah Kajian IPA-Fisika, salah seorang teman saya ditertawakan karena ia mengatakan bahwasanya negara Belanda merupakan negara yang daratannya lebih rendah dari permukaan laut. Saya bisa merasakan betapa malunya dia ditertawakan oleh dosen dan teman-temannya. Pada bulan Maret 2017, saya berkesempatan mengunjungi Belanda. Ternyata apa yang disampaikan oleh teman saya adalah benar adanya. Bukan main kagetnya saya! Saya pun mencari tahu lebih lanjut mengenai negara Belanda ini.

Wilayah negara Belanda, 55% nya berada di bawah permukaan laut. Adapun kota terbesar pertama di Belanda adalah kota Amsterdam dan kedua adalah kota Rotterdam. Amsterdam merupakan satu-satunya kota di dunia yang ketinggiannya di bawah permukaan air laut. Oleh karena itu pengaturan air laut sangatlah penting di negara ini dan di beberapa kota salah satunya adalah Amsterdam. Sekitar seperempat bagian dari permukaan kota ini merupakan kanal dan saluran air dengan panjang yang lebih dari 100 km dengan 90 pulau dan 1.500 jembatan.

Selanjutnya diikuti dengan kota Rotterdam karena titik terendah di Belanda terletak di sebelah timur pusat Kota Rotterdam dimana mencapai sekitar 7 cm di bawah laut dan daerah dataran rendah itu dilindungi oleh tanggul untuk menghadang naiknya air ke dalamnya.  Hal ini juga membuat Kota Rotterdam sangat sensitif terhadap badai, banjir dan kenaikan air laut. Salah satunya adalah Prins Alexander Polder yang terletak di timur laut Rotterdam ini berada 6 meter di bawah permukaan laut. Karena Banyaknya daerah datar yang berdiri di bawah permukaan laut yang sebenarnya, Belanda mulai merencanakan bangunan yang dapat menahan masuknya air laut kedaratan yaitu dengan membangun dam (bendungan) dititik-titik tertentu sesuai kondisi topografi. Proyek pembangunan ini dimulai sejak abad ke-10. So amazing! Sejak abad ke-10 Pemerintah Belanda telah membangun DAM. Sungguh bisa dibayangkan bahwa teknologi di negara Paman Sam ini telah berkembang sejak ratusan tahun lalu.
Sejarah kanal di Amsterdam dimulai dari pembangunan dam (bendungan) ketika kota ini pertama kali didirikan sekitar tahun 1250. Saat itu kota ini diberi nama ‘Aeme Stelle Redamme’ atau ‘Dam in a Watery Area’ yang artinya dam di daerah berair. Di wilayah lainnya dam dibangun horisontal sungai dengan menghubungkan pulau yang satu kepulau lain sehingga aliran air pasang tidak tembus kedaratan. Awesome! Betapa banyaknya bendungan yang dibangun di Negara ini. Sekarang jelaslah Negara Belanda sangat tergantung dari dam. Lebih hebatnya lagi, dam-dam tersebut bekerja secara otomatis tanpa harus dioperasikan oleh manusia. Ini disebabkan oleh adanya alat pendeteksi tinggi muka air yang  ditempatkan pada titik-titik tertentu dekat dam tersebut, sehingga hanya dengan sensor pintu-pintu air tersebut menutup sendiri apabila terjadi pasang.  Contohnya adalah pada akhir tahun 1990-an pemerintah kota membangun Maeslantkering, yaitunya dua gerbang besar yang bisa dibuka tutup dengan total panjangnya 600 meter dan ukurannya sebesar Menara Eifel. Ini merupakan salah satu rekor sturuktur bergerak terbesar di Bumi.
Seiring perkembangan zaman dan semakin padatnya penduduk di Belanda, Pemerintah menata kota dengan menambah pembangunan ruang untuk air yaitu kanal. Kanal pertama dibuat untuk tujuan pengaturan dan pertahanan air. Seiring perluasan kota-kota di abad pertengahan, kanal-kanal ini kemudian dijadikan sarana transportasi sedangkan sekarang banyak dijadikan sebagai tempat berliburnya para wisatawan. Di Belanda, kanal-kanal ini disebut dengan ‘grachtengordel’ atau ‘canal belt’, berbentuk setengah lingkaran dan sebagian besar merupakan pemukiman penduduk. Tiga kanal utama di kota ini adalah Herengracht – Keizergracht – Prinsengracht  serta Jordaan, dimasukkan oleh UNESCO ke dalam daftar World Heritage Site. Jika wisatawan berangkat dari Bandara Schipol menuju ke Kota Amsterdam maka setelah keluar dari Badhoevedorp maka akan melihat di kiri kanan jalan akan dipenuhi oleh kanal-kanal. Para readers akan menemukan lebih dari 5 kanal karena memang di sepanjang jalan kota Amsterdam dipenuhi oleh kanal.
Contohnya kanal yang akan ditemui setelah melewati Museumplein atau daerah museum. Di sini readers akan menemukan berbagai museum seperti Van Gogh Museum, Rijksmuseum, Torture Museum, dan Stedelijk Museum. Di seberang Rijksmuseum readers akan menemukan kanal yang indah dekat jalan Hobbamastreet yang juga dekat dengan Stedelijk Museum. 




Jika naik Airport Express no 197 dari bandara Schipol turunlah di pemberhentian terakhir maka akan ditemukannya kanal yang juga dekat dengan bar Waterkant (bisa cek di IG waterkant_amsterdam). Betapa indah menikmati makan siang sambil menikmati pemandangan. Jika berniat menciptakan makan malam yang romantis dengan pasangan pada saat satnite maka di sini adalah tempat yang tepat. Suasana malam yang gemerlap dengan lampu semakin menambah indahnya pemandangan di sepanjang kanal.


Next step, ketika readers menuju Anne Frank House maka naiklah tram no 17 di pemberhentian terakhir tadi  Ketika tiba di Anne Frank House maka tepat di seberangnya akan terlihat kanal Prisengracht yang merupakan The World Heritage Site. Betapa indahnya bangunan kanal di Amsterdam. Sangat bersih pula, tak ada sampah!

Anne Frank House

Anne Frank House

Di depan pintu masuk Anne Frank Huose
Di sebelah kanan saya maka akan terlihat kanal seperti foto di bawah ini:


 Kanal Prisengracht, tepat di seberang Anne Frank House

Berikutnya, tempat yang dapat dikunjungi adalah pusat kota Amsterdam atau sering dikenal dengan Amsterdam Central Sation dengan menaiki tram no 17. Ketika turun di Central Station maka kita akan disuguhkan dengan keindahan tata kota Amsterdam yang luar biasa. Adanya dam di tengah kota Amstersam bukannya malah menjadikannya menjadi monoton. Malahan sangat gemerlap jika malam hari. Dam di sini bentuknya lebih besar dari kanal-kanal yang ditemui di sepanjang jalan tadi. Ada banyak kanal ini membuat banyaknya ‘canal cruise’ seperti boat namun readers bisa makan dan minum di dalam canal cruise tersebut sembari menikmati pemandangan sekitar.

Amsterdam Canals

Canal Cruise di Amsterdam Central

Amsterdam Central at night

Dikarenakan banyaknya kanal seperti ini, kota Amsterdam dijuluki dengan "Venice of North".






2 komentar:

Unknown mengatakan...

Warbiasah infonya mbak..

ceritadeptemberdiniya mengatakan...

semoga kita bisa ke sana bareng ya