RSS

Kamis, 16 Maret 2017

Newbie Traveller 29 - Amsterdam Kota 1000 Kanal

Sebagian besar muda-mudi di Indonesia sangat ingin mengecap pendidikan di luar negeri tidak terkecuali saya sendiri. Meskipun saya belum berkesempatan untuk melanjutkan magister di luar negeri tapi saya memiliki kesempatan untuk mengikuti Seminar Internasional di kota Amsterdam, Netherlands. Kebanyakan dari kita mengetahui bahwasanya Indonesia dan Belanda memiliki keterkaitan yang kuat dengan negeri kincir angin ini. Belanda juga terkenal dengan keindahan bunga tulip di Keunkoef. Namun tidak banyak yang tahu bahwasanya negara Belanda ini memiliki letak geografis yang unik dari negara lainnya.

Sebulan yang lalu pada mata kuliah Kajian IPA-Fisika, salah seorang teman saya ditertawakan karena ia mengatakan bahwasanya negara Belanda merupakan negara yang daratannya lebih rendah dari permukaan laut. Saya bisa merasakan betapa malunya dia ditertawakan oleh dosen dan teman-temannya. Pada bulan Maret 2017, saya berkesempatan mengunjungi Belanda. Ternyata apa yang disampaikan oleh teman saya adalah benar adanya. Bukan main kagetnya saya! Saya pun mencari tahu lebih lanjut mengenai negara Belanda ini.

Wilayah negara Belanda, 55% nya berada di bawah permukaan laut. Adapun kota terbesar pertama di Belanda adalah kota Amsterdam dan kedua adalah kota Rotterdam. Amsterdam merupakan satu-satunya kota di dunia yang ketinggiannya di bawah permukaan air laut. Oleh karena itu pengaturan air laut sangatlah penting di negara ini dan di beberapa kota salah satunya adalah Amsterdam. Sekitar seperempat bagian dari permukaan kota ini merupakan kanal dan saluran air dengan panjang yang lebih dari 100 km dengan 90 pulau dan 1.500 jembatan.

Selanjutnya diikuti dengan kota Rotterdam karena titik terendah di Belanda terletak di sebelah timur pusat Kota Rotterdam dimana mencapai sekitar 7 cm di bawah laut dan daerah dataran rendah itu dilindungi oleh tanggul untuk menghadang naiknya air ke dalamnya.  Hal ini juga membuat Kota Rotterdam sangat sensitif terhadap badai, banjir dan kenaikan air laut. Salah satunya adalah Prins Alexander Polder yang terletak di timur laut Rotterdam ini berada 6 meter di bawah permukaan laut. Karena Banyaknya daerah datar yang berdiri di bawah permukaan laut yang sebenarnya, Belanda mulai merencanakan bangunan yang dapat menahan masuknya air laut kedaratan yaitu dengan membangun dam (bendungan) dititik-titik tertentu sesuai kondisi topografi. Proyek pembangunan ini dimulai sejak abad ke-10. So amazing! Sejak abad ke-10 Pemerintah Belanda telah membangun DAM. Sungguh bisa dibayangkan bahwa teknologi di negara Paman Sam ini telah berkembang sejak ratusan tahun lalu.
Sejarah kanal di Amsterdam dimulai dari pembangunan dam (bendungan) ketika kota ini pertama kali didirikan sekitar tahun 1250. Saat itu kota ini diberi nama ‘Aeme Stelle Redamme’ atau ‘Dam in a Watery Area’ yang artinya dam di daerah berair. Di wilayah lainnya dam dibangun horisontal sungai dengan menghubungkan pulau yang satu kepulau lain sehingga aliran air pasang tidak tembus kedaratan. Awesome! Betapa banyaknya bendungan yang dibangun di Negara ini. Sekarang jelaslah Negara Belanda sangat tergantung dari dam. Lebih hebatnya lagi, dam-dam tersebut bekerja secara otomatis tanpa harus dioperasikan oleh manusia. Ini disebabkan oleh adanya alat pendeteksi tinggi muka air yang  ditempatkan pada titik-titik tertentu dekat dam tersebut, sehingga hanya dengan sensor pintu-pintu air tersebut menutup sendiri apabila terjadi pasang.  Contohnya adalah pada akhir tahun 1990-an pemerintah kota membangun Maeslantkering, yaitunya dua gerbang besar yang bisa dibuka tutup dengan total panjangnya 600 meter dan ukurannya sebesar Menara Eifel. Ini merupakan salah satu rekor sturuktur bergerak terbesar di Bumi.
Seiring perkembangan zaman dan semakin padatnya penduduk di Belanda, Pemerintah menata kota dengan menambah pembangunan ruang untuk air yaitu kanal. Kanal pertama dibuat untuk tujuan pengaturan dan pertahanan air. Seiring perluasan kota-kota di abad pertengahan, kanal-kanal ini kemudian dijadikan sarana transportasi sedangkan sekarang banyak dijadikan sebagai tempat berliburnya para wisatawan. Di Belanda, kanal-kanal ini disebut dengan ‘grachtengordel’ atau ‘canal belt’, berbentuk setengah lingkaran dan sebagian besar merupakan pemukiman penduduk. Tiga kanal utama di kota ini adalah Herengracht – Keizergracht – Prinsengracht  serta Jordaan, dimasukkan oleh UNESCO ke dalam daftar World Heritage Site. Jika wisatawan berangkat dari Bandara Schipol menuju ke Kota Amsterdam maka setelah keluar dari Badhoevedorp maka akan melihat di kiri kanan jalan akan dipenuhi oleh kanal-kanal. Para readers akan menemukan lebih dari 5 kanal karena memang di sepanjang jalan kota Amsterdam dipenuhi oleh kanal.
Contohnya kanal yang akan ditemui setelah melewati Museumplein atau daerah museum. Di sini readers akan menemukan berbagai museum seperti Van Gogh Museum, Rijksmuseum, Torture Museum, dan Stedelijk Museum. Di seberang Rijksmuseum readers akan menemukan kanal yang indah dekat jalan Hobbamastreet yang juga dekat dengan Stedelijk Museum. 




Jika naik Airport Express no 197 dari bandara Schipol turunlah di pemberhentian terakhir maka akan ditemukannya kanal yang juga dekat dengan bar Waterkant (bisa cek di IG waterkant_amsterdam). Betapa indah menikmati makan siang sambil menikmati pemandangan. Jika berniat menciptakan makan malam yang romantis dengan pasangan pada saat satnite maka di sini adalah tempat yang tepat. Suasana malam yang gemerlap dengan lampu semakin menambah indahnya pemandangan di sepanjang kanal.


Next step, ketika readers menuju Anne Frank House maka naiklah tram no 17 di pemberhentian terakhir tadi  Ketika tiba di Anne Frank House maka tepat di seberangnya akan terlihat kanal Prisengracht yang merupakan The World Heritage Site. Betapa indahnya bangunan kanal di Amsterdam. Sangat bersih pula, tak ada sampah!

Anne Frank House

Anne Frank House

Di depan pintu masuk Anne Frank Huose
Di sebelah kanan saya maka akan terlihat kanal seperti foto di bawah ini:


 Kanal Prisengracht, tepat di seberang Anne Frank House

Berikutnya, tempat yang dapat dikunjungi adalah pusat kota Amsterdam atau sering dikenal dengan Amsterdam Central Sation dengan menaiki tram no 17. Ketika turun di Central Station maka kita akan disuguhkan dengan keindahan tata kota Amsterdam yang luar biasa. Adanya dam di tengah kota Amstersam bukannya malah menjadikannya menjadi monoton. Malahan sangat gemerlap jika malam hari. Dam di sini bentuknya lebih besar dari kanal-kanal yang ditemui di sepanjang jalan tadi. Ada banyak kanal ini membuat banyaknya ‘canal cruise’ seperti boat namun readers bisa makan dan minum di dalam canal cruise tersebut sembari menikmati pemandangan sekitar.

Amsterdam Canals

Canal Cruise di Amsterdam Central

Amsterdam Central at night

Dikarenakan banyaknya kanal seperti ini, kota Amsterdam dijuluki dengan "Venice of North".






Newbie Traveller 28 - Flight with Qatar Airways

Wuuushhh..
Seru banget bisa naik Qatar Airways. Meskipun economy class, tetep aja setaraf sama kelas bisnisnya Garuda Indonesia.

Ini kelas economy Qatar Airways.


Dapat bantal dan selimut
Wuueeenaaakk tohh langsung lelap adek.

Ada banyak fasilitas tentunya yang disediakan oleh Qatar Airways ini. Seperti bantal dan selimut, dan satu set di dompet yang berisikan kaos kaki, penutup mata dan penutup telinga. Eh, ada sikat dan pasta gigi. Awalnya bingung kok dikasi itu, rupanya karena malam akan ada makan malam dan sebelum tidur jangan lupa menggosok gigi. Waaahhh, sampe segitunya yaaa.. *aku norak ya? Hihi

satu set persiapan penerbangan malam di Qatar Airways

Penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Amsterdam sangat panjang loh teman-teman. Kami berangkat dari KUL - DOHA (long transit di Doha, Qatar) pukul 20.20 waktu malaysia dan sesuai dengan tiket akan tiba di Doha pukul 23.15. Tuing tuing. Moso cuma 2 jam. Walah walah, ternyata kan ada perbedaan waktu yang jaraknya cukup jauh. Doha, Qatar dan Malaysia berbeda waktu 5 jam berarti kalau dengan Indonesia berbeda 6 jam. Hampir sama perbedaan waktu antara Indonesia dan Madinah. Yaelaaa.. padahal perjalanan Malaysia-Qatar memakan waktu 7 jam lebih. Berarti kalau jam Indonesia sekitar 8 jam. Jadi kalau aku tiba di Doha, Qatar pukul 23.15  maka di Indonesia udah pukul 04.00 pagi. Hahaha.. Aneh aja rasanya loh, dari Malaysia ke Qatar udah 7 jam lebih mestinya udah pagi eh ini di Qatar masih malem. Aku udah tidur 5 jam di pesawat masak nyampe Qatar tidur lagiiii.. Yaelaaaaaaa.. Gimana hidupku ni, tidur terus hahahaah...

Sebelum memulai perjalanan, yang menurutku keren juga adalah adanya pembacaan doa dalam perjalanan. Waaahhhh, mantep yaaa. Baca doa dulu sebelum memulai perjalanan. Salut deh sama Qatar Airways, meski penumpangnya ga semua muslim, mereka tetap dengan konsepnya, baca doa dulu yaa semuanya.

Well, arena perjalanan yang sangat panjang tentu akan sangat membosankan jika tak ada hiburan. Qatar Airways punya tivi mini, kamu bisa nonton movie apa ajaaaa.. huwaaaa... asiiikkk..


Pilihan movienya banyak banget loh, dari semua genre ada. Tinggal pilih aja. 

Bagian paling asik adalah saat dinner. Yuhuuu.. Kita dapet menu. Yang keren lagi nih, menunya makanan halal, bro dan sis semuanyaaa. Bahasa yang digunakan untuk menjelaskan menu terdiri dari bahasa Inggris dan bahasa Arab. Wahhh.. makin seneng naik Qatar Airways.
Muaahh 😚
Versi bahasa inggris

versi bahasa Arab

Kami memesan yang pake ayam dan daging. Bisa diliat di menu di atas, hehe.

Thai Styled Chicken with Red Curry

Jadi nasi pake ayam rasa rendang, ada wortel dan sayuran hijau. Ada juga roti pake butter alias mentega kalau di bahasa Indonesia, ada soba mie yang suuueeeeeger banget rasanya, dan ada cheese cake. Yummy yummy! Itu minumannya adalah jus mangga. Kalau kalian mau nambah jenis minuman lain sampe 3 gelas lagi juga gapapa kok. Hoho. ternyata penumpang lain juga minta nambah kok minumnya. Aku juga baru tau ternyata porsi makannya orang bule itu besar banget yaaa.. dengan begitu banyak jenis makanan mereka bisa menghabiskan makanan dalam 15 menit. Ckckckck.. ada appetizer, main dish dan dessert. Disiplin amat dah ini para bule. Kami setengah jam ga selesai-selesai makannya. Boro-boro makan appetizer, main dishnya aja udah kuuueeeeyaaaaanggg beeuut. Beuuuhhh..

Braised Beef with Mushroom

Nah, menu ini juga ga kalah enak. Main dishnya, daging yang lembuuuuuuuuttt banget, isinya daging semua sama baked potatoes, ada mushroom dan sayuran paprika. Meski gak ada nasi, makan ini semua udah kenyang sama seperti makan nasi. Nah minumannya ini adalah jus apel. Duuuhh, semua makanannya enaaaaaaaakkkk teunan siiihhhh...

Soba mie
Pertama kali makan soba mie
Biasanya makan snack soba mie harga 500 rupiah di Indonesia. Ada yang tau ga?
Snack mie anak-anak. Hihi

Jangan lupa ya, habis makan sikat gigi. Setelah itu, aku nonton sebentar dan ketiduran. Ya ampun, numpukin lemak deh. Lagi enak-enak tidur, 2 jam sebelum tiba di Qatar. Pramugarinya nawarin makanan lagi. Ya ampun, belum juga metabolismenya selesai udah dijejalin ama makanan lagi. Ampun lah ya, pulang ke Indonesia dietku mesti ketat lagi. Syukur Alhamdulillah tapi nih, perbaikan gizi anak kos. Hahaha

  Sweet savoury
Katanya sih snack time, tapi makanannya berat juga.
Kalorinya yang dalam jumlah besar bikin gagal diet hayati.

 Ini kue bolu, rasa pandan deh kalau bolunya Indonesia
Enak dan lembut banget kuenya dan yang bikin makin enak makannya selagi hangat.
Yum yum

Snack ini juga gak kalah enak.
Isinya ayam dan ada versi satu lagi khusus yang vegetarian isinya ya sayuran
Duh, ini juga enak baaat sih.
Maklumlah, selama diet berlangsung aku sangat menjaga makanan
Maafkan aku kali ini khilaf.

Alhamdulillah kenyang, abis makan, nonton bentar dan tidur lagi. Ya ampun, maafkan aku yang kayak kebo. Hahaha. Menanti untuk long transit di Doha, Qatar di Hamad Internasional Airport. Katanya setara dengan World Class Airport. Ga sabar ah melihat bandaranya.. Sekarang bobok dulu yaaa, Zzzzzttttt....



Newbie Traveller 27 - Perjalanan Bandung ke Kuala Lumpur Dikirain TKI

Di postingan sebelumnya mengenai packing dan kali ini berlanjut perjalanan dari Bandung ke Malaysia. Udah sedikit tau kalau di bagian pengecekan bagasi agak ribet. Mungkin takut lah ya kejadian kayak Siti Aisyah. Jadi pemeriksaan bagasi di Indonesia aja udah cukup ketat. Mereka mengecek isi ransel kita loh. Hehe. Aku berangkat dari kosan jam 06.45 pagi dan tiba di Bandara Husein Sastranegara jam 07.10 wib. Agak sedikit macet, syukur deh si Aa ngebut-ngebut ala film Fast and Furious. Ahay! Setiba di bandara kami langsung menuju ke Keberangkatan Internasional.


Perhatikan teteh pakai baju dinas biru, dialah yang akan mengecek paspor dan tiket. tetehnya ramah banget dan cantiik. Setelah pengecekan sama teteh cantik mulaiah pengecekan sama Aa yang rupanya berbahasa Melayu. Aku jadi pusing dengernya karena belum terbiasa kali ya. LoL. kebetulan waktu itu mas Lukman bawa titipan rendang temannya, syukur dikardusin. Tapi tetep aja dicurigai gtu kan, sampe diulang untuk scan sampai 2 kali. Syukurnya, gak bunyi tit tut deh. Jadinya rendang titipan orang AMAN. haha

Berbeda dengan penerbangan domestik yang setelah check in langsung menuju ke ruang tunggu. Kalau kamu mau ke luar negeri ingatlah bakalan ada sesi di imigrasi. Jadi kamu seharusnya datang 2 jam lebih awal dari waktu keberangkatan. Alhamdulillah sih aman pengecekan di imigrasi Indonesia. Langsung menuju ruang tunggu dan perjalanan dari Indonesia menuju Malaysia dimulai dari jam 08.30. Kebetulan nyari tiket murah ya mana lain kalau bukan Air Asia.


Seatnya sih gede, lumayan luas untuk kaki. Tapi gak disediakan makanan dan pada saat landing, telingaku merasakan sakit yang luar biasa. Common happen sih sebenarnya. Tapi duh, sakit banget. Lah mau gimana. Namanya juga naik pesawat murah. Begitulah jadinya. Kami tiba di malaysia pukul 11.30 waktu setempat. Indonesia dan Malaysia memiliki perbedaan waktu 1 jam. Jadi di Malaysia itu lebih cepat 1 jam dari Indonesia waktu bagian barat. Kalau aku tiba pukul 11.30 waktu Malaysia berarti di Indonesia bagian barat pukul 12.30 wib. 

Setiba di sana, aku langsung sms orang tuaku. Aku lupa bakalan kena roaming. Aku sms mama 2 kali memakan pulsa 12ribu dan roaming seketika pulsaku 25 ribu ludes des des pedeeesss.. Aku baru tau kalau bandara di sana gede banget. Jalan menuju pengambilan bagasi memakan waktu hampir setengah jam. Lelah hayati,

Sembari menunggu penerbangan Kuala Lumpur ke Amsterdam di pukul 20.20 waktu malaysia maka kami jalan-jalan keliling bandara. Nah, kami landing di KLIA2 tapi untuk penerbangan ke Amsterdam kami harus menuju ke KLIA, karena penerbangan Qatar Airways dari sana. Jadi ga buru-buru banget sih sebenarnya, kami makan dulu sebelum pengambilan bagasi. Eh, aku baru tau loh, ternyata di bandara Malaysia ada keran air minum gratis.


Di beberapa negara yang sudah maju, pemerintah bukan hanya mengelola air bersih tapi mengelola air minum. Jadi air keran bisa dijadikan air minum juga. Seperti di Malaysia dan Belanda juga begitu. Nanti deh sesi di Belanda. Soalnya aku takjub banget. Air keran bisa diminum. Boro-bor di Indonesia, aku minum air keran mungkin bisa sakit perut hehe. Jadinya aku ngisi air minum deh. Lumayanlah anak kos sih. Ahaha. Berbeda dengan Indonesia, di Indonesia, Pemerintah hanya mengelola air bersih tapi belum layak minum. Makanya perlunya penyulingan air untuk dijadikan air minum. 

Sebelum mengambil bagasi ya kami muter-muter bandara. Hahaha.

Miniatur pesawat-pesawat di dunia
Sayangnya gak ada Garuda Indonesia. Hiks


Sebelum pngeambilan bagasi ya like usual pemeriksaan imigrasi baru deh bisa ngambil bagasi. Nah setelah keluar dari pintu exit. Ternyata kalau mau ke KLIA mesti naik KLIA Ekspress. Kayak kereta api sih tapi ukurannya ga gede. Jalurnya mungkin sama kalau di Soekarnoe Hatta dari gate 1B ke 2F yah lumayan jauh kan. 

Terminal KLIA Ekspress di dalam Bandara KLIA
Jadi ini transportasinya ya di dalam bandaranya loh, tapi di lantai 1
Sperti lantai bawah tanahnya lah.


Di belakangku terminal KLIA Ekspress
Bentukny kayak keranda orang mati tapi ukuran besar
Tembus pandang gitu, ya nanti KLIA Ekspressnya berhenti di situ
Aku ga sempet foto yang ada KLIA Ekspressnya takut ketinggalan, norak banget ga sih?

 Ini suasana dalam KLIA Ekspress
Menurutku hampir sama dengan KRL Jabodatabek
Ga jauh beda sih. hehe.

Setelah turun dari KLIA Ekspress kami menuju bagian imigrasi lagi untuk check in dan pengecekan bagasi lagi. Nah, ini nih bagian yang serunya. Mereka langsung tau kalau kami dari Indonesia. Langsung petugasny bilang "Indonesian? here here." Ngakak deh. Berasa wajah kayak TKI apa ya. hahaha.. Apalagi dengan bawa koper, tas ransel dan makanan. Bisa jadi TKI kayak gitu apa ya ? atau wajahku yang keliatan merana sampe dikirain aku TKI. Aiiiihhh.. Oplas aja apa ya? Hahaha.. So far, aman sih di imigrasi malaysianyanya. Cuma masih rada bingung kalau mereka ngomong. Ketika temanku ditanya, "Ape isi tasnye ni?" tapi petugas nunjuk kami berdua, jadinya temenku jawab, "Berdua", hahahahah. Ga nyambung coba. trus aku bilang, "baju dan ipad, sir". Oke baiklaaah katanya. Hahaha..

Sambil menunggu keberangkatan ke Amsterdam seperti tadi lagi, muter-muter. Eh, minum tolak angin dulu deh sebelum berangkat biar ga masuk angin. Haha. Inilah hasil jepret sana sini.



ini bocah MKKB alias Masa Kecil Kurang Bahagia apa ya?
Udah gede masih naik beginian. haha


Ngambil foto ini susah banget. 
Soalnya aku tiba-tiba ngilang. Haha. Mendadak ga suka ngalay foto-foto
*tapi udah 500 foto lebih di kamera

Selepas solat ashar, menunggu keberangkatan.
Eh ngeliat pemandangan indah.
Ada pelangi di langit Kuala Lumpur
*eeeaaaa

Pukul 20.20 waktu setempat, kami pun cus menuju Amsterdam menggunakan penerbangan Qatar Airways. Jepret dulu lah di deket pintu masuknya. LoL



Siap berangkat. Bismillah, wwuuushhhh



Kepoin postingan kehebohan di Qatar Airways. LoL

Newbie Traveller 26 - Packing Time

Hai Hai...
Seperti yang sudah dijanjikan, beberapa postingan ke depan aku mau share pengalaman perjalananku ke Amsterdam. Ini lanjutan dari kisah-kisah perjalananku selama ini, makanya dilanjut aja yaa ke topik Newbie Traveller. Hehe. Waaahh udah yang ke 26 nih.

Then, ga perlu lama-lama bermukaddimah. Untuk melanjutkan postingan mengurus visa Schengen, aku mau ngasih tau kalau visaku akhirnya keterima. Alhamdulillah seneng banget. Dalam waktu 2 minggu sudah diapprove oleh pihak Kedubes Netherlands.


Abaikan wajah yang menua sekitar 20 tahun. Udah disebut dalam postingan mengurus visa Schengen kan? Kalau yang berhijab, model hijabnya ga boleh yang macem-macem or gaul. Tapi harus keliatan hampir seluruh wajah dan ga boleh pake make up. Haha. Duh ternyata malah jadi tua begitu ya. Hahaha..

Baiklah, karena ini adalah perjalanan jauh pertamaku. Sedikit deg-degan, padahal semua trip perjalanan sudah diurus oleh "Hijra Travel". Recommended banget deh kalau pakai jasa travel tersebut. Kami yang pesertanya aja gatau bakalan pindah venue. Eits, sedikit berbagi dulu. Aku ke Amsterdam, Belanda bukan untuk jalan-jalan. Tapi untuk mengikuti Seminar Internasional. Kelebihan hari di sana ya barulah dimanfaatkan sebaik mungkin. Terutama daerah Belanda yang banyak sejarahnya. Jalan-jalan pun bisa jadi bermanfaat. Hehehe.

Perjalananku dimulai dari 7 Maret 2017, Selasa hingga Selasa ke depannya. Di perjalanan itu sekitar 3 hari dan di Amsterdamnya 4 hari. Gak lama sih. Tapi worth it banget! Aku mulai searching di internet mengenai musim apa sih sekarang di Belanda itu. ternyata musim peralihan dari winter ke spring atau dari musim dingin ke musim semi. Berharap bisa ke Keunkoef, ngeliat tulip bermekaran. Nyatanya ga bisa, tanggal 10 Maret 2017 barulah masuk hari pertama musim semi. Jadi, nuansa di sana masih dingin-dingin semriwiiing gitu deh, hehe. Otomatis aku harus mempersiapkan baju dingin ya kayak jaket or coat. aku itu orangnya ga fashionista, jadi ya jaket tebel aja minjem. Hahaha. Ga punya sih. Selain jaket, aku bawa 3 baju rajut, 4 kaos lengan pendek yang tebal, 2 tank top yang ketat, long coat coklat yang panjang, long john, sarung tangan (buat persiapan aja. Bukannya gimana gitu sih, cuma buat jaga-jaga takutnya tubuh ini belum bisa beradaptasi dengan cuaca dingin) dan kaos kaki 4 pasang. Kalau daleman mah ga perlu diceritain lah ya di sini. Hahaha. Aku rasa itu udah cukup banget kok. Itu untuk pakaian, ya kalau kamu seseorang yang fashion mungkin bisa mix and match sesuai gaya kamu lah, hehe. Aku sih biar kopernya ga masuk bagasi aja, mau dimasukin ke kabin pesawat aja, soalnya aku transitnya lama dan takut bagasinya ketuker or ada masalah lainnya. Yah, untuk jaga-jaga aja sih. Karena itulah, jadi galau mau pake koper yang mana.


Alhasil, aku memilih koper hitam yang aku pinjem dari teman kosan sebelah kamarku, Mba Fatyana. Sangat tertolong deh. Karena kayaknya semakin besar koper yag aku bawa maka akan semakin banyak muatannya. Hahaha.

Selanjutnya, karena mata uang di sana cukup mahal dan susahnya mencari makanan halal. Aku memutuskan untuk membawa makanan dari Indonesia. Pastinya makanan instan, sudah pasti pop mi kandidat teratas untuk orang Indonesia kalau mau ke luar negeri ya. LoL. Untuk seminggu, aku belanja seharga 200ribu untuk persediaan makanan. Aku bawa roti semacam sari roti 2 bungkus gede, pop mie 4, sereal yang rasa corn yang porsi gede aku bawa 1, terus aku bawa susu kental manis yang sachetan, bawa pia yang insatan ada 4 bungkus, roti gandum yang versi biskuit, bawa cemilan keripik singkong Kusuka, aku juga bawa biskuit lain-lainnya, bawa minuman sari kacang hijau juga. Untuk jaga stamina.

Nah, for you know aja nih, di bandara nanti ada pemeriksaan tas dan bagasi, kamu ga boleh bawa makanan basah, kalau makanan instan ya silahkan seperti roti, biskuit, sereal, coklat, chips, pop mie, bubur instan, dah yang semua di supermarket yang makanan kering deh. Terus kamu juga ga boleh bawa air minum, meskipun kamu pake botol minuman sendiri, bakalan di sita deh. Berdasarkan pengalamanku, kalau maskapai yang menyediakan makanan dan minuman biasanya di sita minuman botolnya. Soalnya dari Bandung ke Kuala Lumpur aku naik Air Asia tapi minumanku ga disita. Tapi di bandara KLIA, Kuala Lumpur menuju Amsterdam minuman sari kacang hijauku disita, waktu itu aku naik Qatar Airways.

For you know juga, kalau mau bawa cairan bawalah yang jumlahnya 100 ml. Misalnya aku nih, aku bawa minyak bubut kan biar ga masuk angin, nah itu boleh karena 100 ml, aku juga bawa susu kental manis yang bakalan dimakan sama sereal tapi dalam sachetan yang ga lebih dari 100ml. Kalau susunya dalam botol atau kalengan yang beratnya lebih dari 100 ml ga boleh, saos sambal ABC ku juga di sita di bandara KLIA, ga boleh bawa sambal, bubuk garam, merica, lada, pokoknya ga boleh yang serba bubuk gitu. Aku waktu packing gatau deh. huhuh.. akhirnya si sita lah, huwaa.. padahal bawa saos karena takut di sana gda sambel. ahaha. Lidah Indonesia mah emang gitu. Jadi kamu boleh membawa beberapa cairan tapi jumlah masing-masing item itu ga boleh lebih dari 100 ml. Nah, kamu juga ga boleh bawa spray. Bakalan ditahan gitu. Orang yang di belakangku ketahuan bawa spray, lama deh urusannya. 

Orait, selanjutnya, aku gatau kalau di Belanda bakalan dingin banget dan aku malah cuma bawa flat shoes! beku kakiku, mak. Mestinya aku bawa sepatu boots


Jadi kalau teman-teman pergi ke luar negeri dan lagi musim dingin menuju semi, itu masih dingin, tetep deh persiapan bawa ankle boots. Biar kaki depannya ketutup semua dan menjaga kakimu tetap hangat. Minimal kayak sepatu di atas. Bahannya kulit or sintetis juga boleh. Jangan yang bahannya kain, entar malah makin dingin. Soalnya kalau sepatu bahan kain akan meresap udara dingin.
Akhirnya, aku bawa 1 koper dan 1 tas ransel. udah cukup menurutku. Eh nambah 1 tas makanan. Hehe. Tapi lupa foto deh barang-barangnya. Hehe. 

Ohya, karena aku ikut seminar di sana jadi aku membawa berkas-berkas yang aku anggap penting. Sama seperti berkas yang aku submit saat pengajuan visa. Buat jaga-jaga di bagian imigrasi. Pasport dan tiket juga jangan sampai ketinggalan ya. Eh, sama dompet satu lagi. Siaaappp, ready to go! 





Selasa, 14 Maret 2017

Newbie Traveller 25 - My Trip To Amsterdam

Finally, ada yang bisa ditulis lagi di blog ini. Hampir setahun tapi postingannya belum begitu banyak. Well,
Postingan ke depan akan bercerita mengenai perjalananku ke Amsterdam, Netherlands. Patinya seru banget deh, mulai dari perjalanan dari Bandung hingga kembali lagi ke Bandung. Pengurusan visa Schengennya udah pernah ada di postingan sebelumnya, entar aku juga mau share mengenai gimana rempong packing baju, *ahay, biasalah cewek. Di Bandara Husein Sastranegara, hal-hal unik di kantor imigrasi Indonesia dan Malaysia, transit yang kerjaannya tidur terus, perbedaan waktu yang lumayan dengan Indonesia, pokoknyaaa.. huwaaaaa... seruu banget deh. Pengen sharing dengan semua readers, mana tau entar mau ke Amsterdam, semoga postingan aku bisa bermanfaat untuk kamu semuanyaaa.

Pengen balik lagi ke sana. I leave my heart there. Huwaaa..


Ditunggu ya postingannyaaa.. 😊