RSS

Jumat, 03 Februari 2017

Newbie Traveller 22 - Trip To Bosscha

Hoaaaaeemmm..
Puk puk puk... *sapunya sedang nge-bersihin laba-laba di blog.
Ahahaha.. udah lama banget ga nulis di blog. Bulan Januari cuma satu postingan. Huhu. Sebenarnya ada beberapa hal yang pengen banget ditulis tapi entah karena males atau apa yak. ahahah

Baiklah, di bulan Januari aku dan temenku yang seangkatan dulu jaman S1 yang notabene sekarang udah ngelanjutin S2 di ITB, Winda Meutia, pergi ke Museum Bosscha. Kyaaa... pada tau pasti kan ? Tempat syutingnya film "Petualangan Sherina", film yang udah lamaaaaaa banget. Sekarang deh baru kesampean untuk datang ke sana. Gapapa lah.. yang penting udah pernah pergi. LoL
Kami pergi hari Sabtu, jam 9.30 pagi. Pagi itu Winda yang datang ke kosanku di Gegerkalong Girang. Nah, karena hari Sabtu adalah weekend, pastinya kalau naik angkot bakalan macet. Apalagi arah ke Lembang sanaaaa,,, bisa habis waktu 2 jam cuma di perjalanannya aja. Akhirnya kami memutuskan untuk naik Go-Jek alias ojek online. Harganya murah dan bisa nyalip-nyalip kalau di jalan. Hahaha.. bisa cuma 30 menit aja di jalan. Apalagi Aa Go-Jeknya kasep, ahahha.. kalau bisa di jalannya lama aja daaahhh.. *Ups! Eh!

Kami tiba pukul 10.00 wib di Gedung Museum Bosscha. Keputusan kami untuk naik Go-Jek ga salah lagi. Kenapa? Karena ternyata Bosscha itu masuuuukk ke dalam gitu, lumayan jauh kalau jalan kaki, bisa 15 menitan gitu. Tarrraaaaa... Akhirnya udah tiba di tempat yang dinantikan.


Begitu nyampe di pintu masuk, langsung keliatan yang kayak gini niii.. Nah, yang di bawah ini, foto aku bareng Winda, tarrraaaa... untuk diabadikan kalau pernah ke sini. 

Aku dan Winda Meutia

Setelah foto-foto di sini, kita lanjut ke tempat pendaftaran tour di lObservatorium Bosscha. Jadi hanya ada jam-jam tertentu saja. Ada yang jam 9.00, 10.30, dan 11.30 wib. Jam 13.00 Bosschanya udah ditutup. Jadinya aku bareng Winda ikut tour jam 10.30 wib karena itu waktu terdekat. Bagi teman-teman yang kuiah di ITB, ga perlu bayar. Asiiiknyaaa. Mereka hanya perlu nunjukin KTM aja. Sedangkan teman-teman dari luar ITB harus membayar fee sebesar 15ribu rupiah. Ga begitu mahal juga siiihhh sebenarnya. Hehe. 

Orait, yukkk.. kita menuju laboratorium Bosschaaaa.. sambil menikmati pemandangan yang adeeeem banget.




Jalan menuju Observatorium Bosscha

Eh tunggu dulu! Kita harus ke ruang multimedia sebelum masuk ke Observatorium Bosscha. Di ruang multimedia, nantinya kita akan diperkenalkan dengan bangunan-bangunan yang ada di Observatorium Bosscha beserta teleskop yang ada di setiap bangunan tersebut. Kita juga diperkenalkan dengan pendiri Observatorium Bosscha. Ternyata, aku juga baru tau loh, pendirinya itu bukanlah seorang ilmuwan, tapi seorang pengusaha kaya kebun teh di Malabar. Ini aku kutip dari salah satu artikel yaitu pada dekade 1920an Karel Albert Rudolf Bosscha adalah salah satu orang terkaya di Jawa. Ia lahir pada tahun 1865 di Den Haag, Negeri Belanda, dari pasangan fisikawan Johannes Bosscha, Jr.—kepala Jurusan Fisika Institut Teknologi Delft—dengan Paulina Emilia Kerkhoven, putri pengusaha teh di Jawa. Bosscha belajar ilmu teknik di Delft, dan menjadi anggota perkumpulan astronomi setempat. Bosscha berangkat ke Hindia Belanda pada tahun 1887 dan mulai bekerja di perkebunan teh milik keluarga Kerkhoven. Tangan dingin Bosscha dalam mengelola perusahaan membuatnya diangkat menjadi direktur perusahaan teh Malabar di Pangalengan, Bandung. Pada akhir Perang Dunia I, 1918, kepiawaian K.A.R Bosscha dalam berdagang dan menanam modal telah membuatnya menjadi salah satu orang terkaya dan berpengaruh di Jawa. Ia juga adalah salah satu penderma besar dan telah banyak menyumbangkan sejumlah besar uang kepada institut-institut ilmiah di Hindia Belanda dan terutama kepada Technische Hogeschool te Bandoeng (THB—Sekolah Tinggi Teknik Bandung, kemudian menjadi Institut Teknologi Bandung).

Aku penasaran banget! Kamu penasaran ga? Ini pertama kali ngeliatnya di "Petualangan Sherina" (Udah pada tau kan? Udah pada nonton film.nya kan?) dan cuma ngeliat via Youtube doang. Hari itu, 07 Januari 2017, dapat kesempatan datang ke sini. Dulunya pernah punya mimpi ke sini. Akhirnyaaa.. kesampean.

Observatorium Bosscha


Yang di belakang kami itu adalah main buildingnyaaa.. Observatorium Bosscha yang di dalamnya terdapat teropong yang gueeedeeeee buuuaaaangggeeettt!!!!


Teropong Ganda Zeiis

Teropong ini dapat diputar 360 derajat

Saat melakukan pengamatan, kubah diputar sedemikian rupa sehingga celah tersebut menghadap ke objek yang akan diamati. Dan teleskop diarahkan ke objek, mengamatinya lewat celah yang terbuka tersebut. Untuk kenyamanan pengamat, lantai teleskop bisa dinaik-turunkan sedemikian rupa disesuaikan dengan posisi teleskop. Lantai yang berdiameter 11,0 m ini dapat dinaikkan maksimum sampai 3,8 m dari posisi terendahnya.

Dalam penelitian astronomi, Teleskop Zeiss ini dipergunakan untuk mengamati bintang ganda visual, gerak bintang / anggota gugus, planet, komet, penentuan paralaks, mengukur fotometri gerhana bintang, mengamati citra kawah bulan, mengamati planet, mengamati oposisi planet Mars, Saturnus, Jupiter, dan untuk mengamati citra detail komet terang serta benda langit lainnya. Teleskop ini mempunyai 2 lensa objektif dengan diameter masing-masing lensa 60 cm, dengan titik api atau fokusnya adalah 10,7 meter.

Selain gedung utamanya, ada beberapa tempat lain dimana teleskop disimpan. Seperti gambar-gambar di bawah ini. Tapi semuanya lagi ditutup karena kunjungan hanya ke gedung utama saja.





Akhirnya selesai foto sana sini. Jam 12.00 kami solat zuhur di mushola setempat. Ohya, juga ada tempat beli oleh-oleh loh. Kebetulan kemarin cuma beli gantungan kunci. yeay, lanjut ke Imah No'ong yang perjalanannya bikin aku tepar!

Alhamdulillah banget bisa berkesempatan mengunjungi Observatorium Bosscha. Yuk, buat teman-teman pembaca semuaaa, jangan pernah takut untuk bermimpi dan menuliskan tempat-tempat yang  ingin kalian kunjungi yaaa. Bisa aja suatu saat nanti mimpi tersebut dapat terwujud. Who knows? Ambil notes sekarang, and write down the list of places that you want to visit yahh!