RSS

Senin, 06 Februari 2017

Newbie Traveller 23 - Mengurus Visa Schengen (1)

Kali ini penulis ingin berbagi pengalaman bagi teman-teman yang ingin mengajukan aplikasi visa Schengen. Bulan Desember 2016, abstract yang aku submit diterima oleh pihak theiier.org. Seneng sih, sekaligus jadi bingung. Bingung karena belum pernah punya pengalaman pergi ke Luar Negeri dan mengurus berkas visa. Tapi syukurlah, ada "temen" (read: ehem) yang ikut juga. Kalau teman-teman gamau repot mengurus visa, bisa pakai jasa agen travel kok. Tapi kalau aku sih pengen ngurus sendiri biar sekalian dapet pengalamannya. *eeeaaa... Mau dari mana ya ceritanya? mulai dari perjalanan Bandung ke Jakarta, lokasi pengurusan visa.

Check this out ya!
Well, kamu bisa milih beberapa alternatif transportasi untuk bisa menuju ke lokasi. Perlu diketahui terlebih dahulu lokasinya nih, guys. Perlu dicatat bahwasanya pengurusan visa Schengen ini bukan di Kedubes Belanda ya, tapi di VFS Global yang berlokasi di Kuningan City. Ini alamat lengkapnya → Kuningan City Mall, Jl. Prof. DR. Satrio No.18, RT.14/RW.4, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12940. Selain itu, sebelum melakukan pengurusan visa di Jakarta, kalian harus membuat appointment secara online terlebih dahulu dengan pihak VFS Global melalui web ini → www.vfsglobal.com/

Orait, yuuk dilanjut lagiii..
Alternatif kendaraan dari Bandung menuju lokasi yaitu:
1. Travel X-Trans
    Teman-teman yang dari Bandung bisa naik travel X-Trans di Green Batara Hotel yang di depan     Cihampelas Walk. Aku gatau sih kalau naik travel gimana perjalanan ke TKP di Jakartanya. Tapi sempat ngebuat estimasi perjalanannya. Kira-kira ya seperti ini:
Keberangkatan paling pagi jam 05.00 wib. Kalau gak macet, estimasi waktu 3 jam. Maka kira-kira teman-teman akan tiba di Jakarta pukul 08.00-08.30 wib. Setelah turun di Semanggi, maka teman-teman langsung pesan Go-Jek. Pasti di Jakarta bakalan banyak pake jasa Go-Jek or Go-Car, so saranku mendingan kalian pakai Go-Pay. Entar isi saldonya aja, banyak dapat potongan harga bisa 30-50% loh. Lumayanlah bagi anak kos. Irit, cuy! Selanjutnya, cukup memasukkan alamat tujuan ke Kuningan City. Perjalanan naik Go-Jek dengan estimasi 20 menit kalau gak macet yaa.. *Ini masih estimasi, karena aku gak naik travel dari Bandung ke Jakarta.

2. Kereta Api Indonesia
    Alternatif kedua adalah naik kereta. Kalau menurutku, lebih baik naik kereta api karena kemungkinan macet sangat minim. Kalaupun telat, hanya telat 15 menit. Jadi kalau teman-teman udah buat appointment dengan pihak VFS Global pukul 09.00 wib, Insya Allah ga bakalan telat-telat banget. Aku dan temenku naik kereta api tujuan dari Stasiun Bandung menuju Stasiun Gambir. Kereta berangkat pukul 05.00 wib, kalau aku berangkat dari kosan jam 03.45 wib naik Uber. Estimasi biaya dari kosanku, wilayah Gegerkalong Girang deket UPI, 25ribu-35ribu. Kebetulan waktu itu, aku lagi ada promo POTONGAN HARGA 25RIBU untuk 20X PERJALANAN. Lumayan banget kan? Aku sampe bingung waktu Aa Ubernya bilang, "Empat setengah, neng." Trus aku spontan, "Berapa?", "4500 rupiah, neng". Aku senyum aja sembari mengeluarkan uang 5000 dari dompet, "hatur nuhun, aa". *kegirangan! Maklum anak kos. Tiba di stasiun pukul 04.10 wib. Estimasi waktu sekitar 15-20 menit. Tergantung Aa Ubernya ngebut atau kagak sih. Hahaha. Setibanya, aku langsung sarapan. Eh, jam 04.30 mau solat, rame banget dan gak dapat tempat. Akhirnya cuma wudhu doang dan solat di kereta. Ohya, kalau temen-temen mau pesan tiket kereta, mendingan di Traveloka aja. Lebih murah. Aku pesen yang ekonomi udah dapet kursi yang nyaman. aku sama temenku, 149.444 rupiah untuk 2 kursi. Asiiikkk *kegirangan lagi! Alhamdulillah.
          Jam 08.10 wib kereta juga belum tiba di Stasiun Gambir, hati mulai gelisah! Iya, appointment di VFS jam 09.00 wib dan sekarang sudah pukul 08.10 wib tapi kereta belum nyampe. Aku ama temenku langsung udah pesen Go-Jek karena nanti pas turun langsung klik "Order" dan keluar stasiun langsung naik Go-Jek. Keluar dari pintu Utara, nanti bilang ke abang Go-Jek kalau kalian nunggu di pintu utara di depan Kementrian Perhubungan. *rada lupa, pokoknya arah museum nasional. Kalian harus inget ya, bilang ke abang Go-Jek kalau kalian turun di Kuningan City, ga perlu basa-basi bilang mau ngurus visa Schengen atau visa ke Belanda. Why? Karena mereka bakalan bilang ngurusnya di Kedubes Belanda. Padahal sama sekali BUKAN di kedubes tapi di VFS Global, Kuningan City. Berdasarkan pengalamanku, aku sama temenku kepisah. Aku diturunin di Kedubes sedangkan temanku bersikeras tetap turun di Kuningan City. Perjalanan dari stasiun ke VFS memakan waktu 20-30 menit. Aku telat? YA! aku pesen Go-Jek lagi dari Kedubes Belanda menuju Kuningan City. Temanku udah duluan tiba di lokasi tujuan. Masuk dari pintu masuk, belok kiri, ada lift, langsung pencet ke Lantai 1, keluar dari lift, sebelah kirinya langsung keliatan tulisan VFS Global. Gampang kok nyari lokasinya. Akhirnya aku tiba pukul 09.20 wib. Telat pake banget! (Nanti di bawah ada lanjutan kisahku tiba di VFS Global yaaahh.. )

3. Pesawat
    Kalau mau naik pesawat ya silahkan, tapi harus sehari sebelumnya dan pasti M.A.H.A.L ! Blacklist langsung deh naik pesawat, maklum pahit getir kehidupan anak kos. LoL *ga ada pembahasan lebih lanjut mengenai naik pesawat. Skip!

Ngelanjutin kisahku...
Ya, aku ulangi sedikit, aku telat pake banget jam 09.20 wib! Lebih apesnya lagi, aku lupa kalau berkas-berkas visaku semuanya di tas temenku. Ya Allah, cobaan apalagi? Aku telpon temenku, hapenya ga aktif. Duh, gimana dong. Pucat. Aku memutuskan untuk nekad masuk, rupanya ada pemeriksaan. Mba petugasnya nanyain, "Appointment jam berapa?", aku langsung gugup "Jam 09.00 wib". Tetap dengan wajah dingin, si Mba petugas nanya lagi, "Berkasnya mana?", aku langsung bingung, "Sama temen saya tadi, Mba. Mas yang pake jas biru", "Oh, Pak Lukman, ini Ibu Diniya ya?". Aku langsung jawab "Iya". Tiba-tiba, dia keluar seperti seorang hero. Ahhh... hampir saja, dengan cool dia bilang, "Iya, pak. Dia teman saya". Alhamdulillah.. Sekarang lanjut ke pemeriksaan tas. Ternyata, ga boleh bawa masuk laptop dan hape harus dimatikan. Aku kembali ke luar, ke loket penitipan tas. You know what? Nitip laptop dan kamera digital harus bayar Rp 22.000,- 
Kaget! Nitip barang rupanya bayar. Saranku, mendingan kalau ke sana ga usah bawa laptop deh. Kalau emang takut berkasnya ga lengkap, sebaiknya dimasukin ke flashdisk aja. 

Kemudian aku masuk lagi, scanner mulai men-scan badanku, lulus uji. Baru deh boleh masuk dan dikasi nomor antrian. yeay! aku masuk dan melongo, lumayan rame. Kalau pengurusan visa ke Netherlands, tempatnya paling ujung. Karena ada yang Spain dan Italy juga. Tapi tempat yang paling rame itu pengurusan visa Netherlands/Belanda. 

Setelah menunggu 4 orang, aku dipanggil sama mas yang di counter. Berkas-berkasku diperiksa, "Dalam rangka apa ya ke Netherlands?" aku menjawab, "Ikut international conference, mas". Dia lanjut bertanya lagi sampai akhirnya membicarakan beasiswa LPDP. LoL. Dilanjuuuut...
"Pembayaran di konter sebelah ya mbak". 
"Iya, mas. Berapa totalnya?"
"Totalnya, 850ribu tapi ditambah biaya logistik 350ribu. Maka semuanya jadi 1juta 200ribu, mbak".
"Ha?" aku kaget. uangku gak cukup! buka dompet dan cuma punya 1juta 112ribu. Mana mas lukman ya? huhu.. *mas lukman sedang buat pas foto visa. 
"Kenapa mba? Mau ditambah dengan notifikasi email dan sms jika visa telah selesai?"
aku langsung nanya lagi, "Nambah fee lagi ya?"
"Iya, mba. 20ribu." *ya ampuuun, uangku untuk membayar visa aja udah ga cukup lagi, ini malah nambah lagi. 
"Engga dulu deh mas." Duuh.. mas lukman mana ya. 5 menit kemudian, mas lukman udah balik ke konter. Setelah selesai berkasku diperiksa, aku menuju konter pembayaran sembari menghampiri mas lukman dan berbisik, "mas, ada uang lebih ga? Seratus ribu aja". Mas lukman langsung menyodorkan 200ribu rupiah. Alhamdulillah. Tapi aku tiba-tibe nyeletuk, "Mas, biaya pengurusan visanya 1juta 200ribu bukan 850ribu. Ada biaya tambahan". Mas lukman langsung nyambung, "Kalau gitu, aku ambil seratus ribunya." Hahaha, akhirnya aku minjem seratus ribu. Nomor antrianku sudah dipanggil menuju ke konter pembayaran. Alhamdulillah, selesai juga pembayarannya. Setelah melakukan pembayaran, kalian harus menunggu nama dipanggil ke ruangan Biometric untuk sidik jari. Di dalam ruangan, selain melakukan sidik jari cuma ditanya nama dan tanggal lahir. 

Aku sudah selesai. Setelah namaku dipanggil maka sekarang giliran mas lukman. Isi dompet sisa 2ribu rupiah lagi. Gimana mau ngambil laptop di tempat penitipan tas ya ? LoL
Akhirnya, kami ke ATM di lantai LG. Kemudian kembali lagi mengambil barang di tempat penitipan tas. Ahhhh.. akhirnya selesai juga.

Sekarang hanya menanti apakah visa diterima atau engga.. Doain yaaa..


0 komentar: