RSS

Minggu, 16 Oktober 2016

HIDUP adalah PILIHAN

Pandangan saya bahwasanya setiap manusia yang hadir atau dilahirkan ke dunia adalah pemenang kehidupan. Kehidupan adalah sebuah keharusan yang harus dijalani. Memilih untuk hidup adalah pilihan semua orang namun akan menjadi sebuah kemurkaan Tuhan jika mendahului takdir kehidupan.

Kenapa saya menyebut semua manusia yang dilahirkan adalah seorang pemenang? Masih ingatkah kita bagaimana seorang bayi tercipta? Kembali lagi kita membuka surah Al-Hajj ayat 5 mengenai penciptaan manusia. Disebutkan bahwasanya manusia tercipta dari segumpal tanah (penciptaan Nabi Adam) dan keturunannya terbuat dari setetes mani/sperma. Masih ingatkah pelajaran biologi mengenai reproduksi pada manusia? Telah kita ketahui bahwa beribu-ribu sperma dari ayah datang menuju ovum (sel telur) sang ibu, namun satu yang akan menembus ovum dan itulah nantinya yang akan berkembang menjadi embrio. Bayangkan saja, dari beribu-ribu hanya satu yang mampu menembus zona pellusida (kulit sel telur) ! Masya Allah, bahkan sebelum manusia dilahirkan ia telah bersaing mengalahkan ribuan teman-teman lainnya di dalam proses pembentukannya. 

Lantas saya ingin menegaskan, mengapa masih ada yang tidak percaya dengan kemampuan yang dimiliki dalam dirinya sendiri? Sejak pembentukannya saja ia adalah pemenang. Hal ini sangat sesuai dengan apa yang telah disebutkan pula oleh Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 30, bahwasanya semua manusia di muka bumi adalah khalifah yakni pemimpin, Setiap mausia adalah pemimpin, apakah bagi dirinya sendiri, temannya atau manusia lainnya. Untuk teman-teman yang masih merasa minder atau tidak percaya diri, semoga bisa menjadi lebih percaya diri untuk ke depannya karena kita semua adalah pemenang dan pemimpin.

Kehidupan adalah sesuatu yang harus dijalani oleh setiap manusia yang sudah hadir di dunia ini. Kenapa? Karena Allah sudah mempercayakan kita untuk lahir dan menjadi khalifah di muka bumi. Maka kenapa masih mengeluh dengan kehidupan yang terjadi pada diri sendiri? Kenapa masih merasa iri dengan kehidupan orang lain? Jika manusia menginginkan kehidupan yang baik maka lakukanlah hal yang baik. Jika mengharapkan kehidupan yang buruk maka lakukan hal buruk. Hal ini tertuju dengan konteks selanjutnya hidup adalah pilihan. Allah telah jelas menyatakan bahwasanya jika yang berbuat baik maka imbalannya syurga dan jika yang berbuat jahat maka imbalannya adalah neraka. Maka sekarang kembali pada setiap pribadi manusia itu sendiri ingin memilih yang mana?

Saya cukup heran dengan orang-orang yang punya waktu untuk mengkritik kehidupan orang lain atau bahkan menjatuhkan mental orang lain dalam menghadapi kehidupan. Apa yang mereka dapat setelah memberikan tanggapan negatif terhadap orang lain? Merasa puas? Saya rasa kepuasan dalam konteks hal seperti itu adalah kepuasan yang sangat kecil ukurannya dibandingkan dengan sibuk memberikan kebahagiaan bagi orang lain. Dalam hidup saya, ada satu prinsip kehidupan yang tidak bisa orang lain pengaruhi yakni "Setiap saya bertemu dengan orang lain apakah orang yang baru saya temui atau yang sudah lama kenal maka saya akan membuat suatu momen kebahagiaan yang akan bisa diingat oleh mereka. Sehingga saya bukan menjadi orang yang ingin dilupakan atau tidak diinginkan dalam kehidupan mereka". Betapa indah jika semua dari kita membagikan kebahagiaan dan kebermnnfaatan bagi orang lain. Ya, seperti yang saya katakan sebelumnya, hidup adalah pilihan setiap orang dan saya sudah memilih. Bagaimana dengan para pembaca? Sudahkah memilih? Kalau belum, yuk setelah membaca postingan ini, para pembaca mulai menuliskan pilihan-pilihan kehidupan yang akan dilaksanakan. Akan menjadi lebih baik jika pilihan itu membawa kebermanfaatn bagi diri sendiri dan orang lain.

Semoga kita semua ditujukan dalam kebaikan. Amiin ya Rabbal 'Alamiin.

0 komentar: